Rabu, 09 Januari 2008

Hatiku Sunyi

Saat kudengar suara itu terasa hangat sapa

Yang sepi di hias pelangi membisik kata rayu

Saat kutermenung dalam lenggang

Yang masih tertutup awan kelabu terucap kata sayang

Merintih manja membelai lembut disetiap lembar hati

Namun semua terasa mimpi semata

Tuk resahkan aku dalam kebimbangan

Dan tinggalah aku terbuai

Dalam hati penuh rindu menanti bila kau kembali

Andai Kau Tahu

Bagaimana kau tahu?

Betapa hati akan bicara pada tubuh yang tak nyata didepanku

Memanggil membelaikan tangan yang hampa

Saat meraih kasih yang tak sempat tatapkan muka

Bagaimana kau tahu?

Betapa isyarat mata berkata

Pada jiwa yang terbakar oleh sengat kasihmu

Pada jiwa yang semakin mengumpat seribu kali rindu

Yang nyatanya tak bisa aku miliki ragamu

Tak bisa aku dengar lembut sapamu

Hanyalah mimpi yang temani aku dalam sepiku

Bertahan

Duri-duri ini kuterjang tanpa meratap

Angin berhembus meniup debu jalanan

Hujan menderu menyibak awan berkabut

Dan tak lagi kudengar suara merdumu

Menghilang oleh gemuruh petir

Kala asap harus memanjat tubuh

Dan gelap kian nyata

Aku terjepit dalam putaran waktu

Yang kian membawaku kembali menyibak kisah laluku

Meratap, mengeluh, menyesal seakan melilit sesak nafasku

Dan membenamkanku dalam air mata

19 Januari 2007

Dikamar ini tidak lagi kudengar deru angin

Terhempas lepas mengibas sayap kerasnya

Aku menunggu……..

Kapan tiba waktu membawaku kesampingmu

Dikamar ini tidak lagi kudengar nyanyian binatang malam

Hanya lenggang menanti sepi sendiri

Aku berkata………

Bawalah aku bersandar didadamu

Aku tahu, sepi khan selalu temani aku dengan seribu luka

Menyayat hati yang kian letih menunggu pagi

Mati Rasa

Terbujur tubuh tak berdaya

Membayang kasih dalam malam kelam berselimut gelap

Merintih memanggil seberkas pucuk belai untuk mengantar kemesraan

Raut wajah yang sayu oleh kegetiran

Mengharap sayang mengulum senyum

Tuk mengantar kerinduan yang makin tampak

Dalam hati pada jiwa yang tertinggal sepi……

Sampai Mati

Pahamilah semua apa yang terjadi
Saat hati tak lagi bisa berkata
Mungkin bahagiamu bukan untuk diriku
Biarkan semua ini jadi kenangan

Lupakan semua cerita cinta
Tinggalkan jiwaku yang terluka

Sampai mati kisah ini kan kujaga
Hingga berakhir nafasku
Bukti cintaku untukmu
Sampai mati dirimu kan dihatiku
Tiada mungkin untuk terganti
Walau semua telah berlalu

Demi nama cinta kau yang kubanggakan
Inilah hidup tak perlu disesali
Biarkan semua tetaplah terjadi
Sebagai kenangan cinta yang terindah.....

Selasa, 08 Januari 2008

Cukup Sudah

Ada rasa sakit entah dimana

Dihati……

Seseorang merindukanmu seperti aku yang biasa mengarap ulas senyummu

Ada yang perih entah dimana

Didepanmu……

Seseorang mengulum manja kecup bibirmu

Seperti malam-malamku yang membelai menyapu sepi yang kian membalut luka

Yang makin memupus keluh lidahku

Belum cukup sesak tangisku

Menguburkanku dalam air mata

Belum cukup luka menyayat perih hatiku

Inilah rintihanku dalam sajakku

Hampa

Memang sudah kusadari...

Rasa ini akan datang

Rindu mengepakkan sayapnya ketika kuberbicara pada sepi

Memang masih ku terngiang janji yang telah terpati mengikat setia cintaku

Tapi dia terlalu acuh untuk mengucap kasih pada hati yang menanti

Sekali hatiku sempat menjerit karena menunggu belai hangatmu

Sekarang wajahku sendu menagis terbata

Tapi apa gunanya ........

Aku tetap sendiri menunggu sepi...........

Warna Hidup

Bagaimana kamu akan berkata selamat tinggal kepada seseorang yang tidak pernah kamu miliki??

Kenapa tetesan air mata jatuh demi seseorang yang hatinya tidak pernah menjadi kepunyaanmu??

Kenapa kamu mesti mencintai seseorang yang cintanya dan hatinya tak pernah untukmu??

Ough..so sweet,isn't?

But i do that, that's me...love..."

Seandainya tetesan air mata itu sebagai bukti bahwa kita sangat mencintai dia

Walaupun kita tidak bisa mendapatkannya

Setidaknya kita tidak membohongi perasaan kita sendiri.......

Seperti apapun adanya dia kita harus komitmen dengan apa yang pernah kita ucapkan dan janjikan padanya walaupun pada akhirnya ternyata kita dijatuhkan oleh dia tanpa sepatah kata maaf pun...

Kita harus tetap sanggup menerima dia apa adanya sebagai orang yang pernah singgah

Memang menyakitkan tapi setidaknya kita pernah menikmati warna-warna yang berbeda...

Dan kita bisa mengerti bahwa warna-warna lain itu memang indah..
Sungguh indah..

Bahkan terlalu indah...

Dan sering kali kita tidak siap atau kurang siap untuk menikmati warna itu...

Tapi begitulah adanya siap atau tidak siap kita harus berlapang dada untuk menerima...